Begini Cara Tepat Cegah Penyakit Gondongan Pada Anak

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni

MediaBintang, Kota Tangerang – Penyakit gondongan merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dari golongan pramyxovirus yang sering menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis.

Kelenjar parotis menghasilkan air liur atau ludah yang posisinya berada di depan telinga dan sekitar rahang dan ini kerap menyerang anak-anak yang bisa menular dan umum terjadi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menuturkan, penyakit ini perlu diatasi dengan baik, karena bisa memicu komplikasi pada pengidapnya,seperti, penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran.

“Penyebab seseorang terkena gondangan antara lain karena orang tersebut belum mendapatkan vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan dan rubella, karena itu kami menghimbau kepada seluruh orang tua di Kota Tangerang untuk memastikan anak-anaknya mendapat vaksin MMR dengan memanfaatkan fasilitas 39 puskesmas di Kota Tangerang secara gratis,” papar dr. Dini, Rabu (27/3/2024).

Dini menjelaskan, beberapa gejala gondongan yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Di antaranya, gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinveksi virus dengan gejala seperti pipi bengkak, nyeri saat mengunyah atau menelan makanan, demam hingga 39 derajat, mulut kering, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut, mudah lelah hingga hilang nafsu makan.

“Bila ada gejala seperti ini, masyarakat Kota Tangerang dihimbau untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan lebih tepat. Jika sistem imun penderita baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu,” jelasnya.

Penyakit gondongan bisa dicegah dengan memberikan imunisasi MMR pada anak-anak yang sebanyak dua kali yaitu saat anak berusia 18 bulan dan saat anak berusia 5-7 tahun.

“Jika imunisasi pertama belum dilakukan saat usia 18 bulan, vaksin pertama dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun. Jika belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih dapat diberikan pada usia dewasa,” pungkas dr. Dini.

TERKAIT