Wantannas RI Daulat Makassar Sebagai Tuan Rumah Kajida

Mediabintang.com, Jakarta - Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI melalui Unit Kedeputian Sistem Nasional mendaulat Makassar sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kajian Daerah (Kajida), Selasa (21/9/2021) hingga Jumat (24/9/2021).

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dalam sejarahnya telah membuktikan bahwa penguasaan lautan merupakan pola umum pada masa Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, hingga Bugis-Makassar.

Namun demikian, perubahan pola pikir masyarakat dari budaya maritim ke budaya agraris selama bertahun-tahun menjadi kendala bagi bangsa Indonesia dalam mendayagunakan potensi sumberdaya maritim yang melimpah serta potensi jalur lintas laut dalam mendatangkan devisa negara.

Tekad untuk kembali kepada pola pikir maritim alhasil dicetuskan pada tahun 1996 dengan pencanangan Tahun Bahari pada Konvensi Nasional Pembangunan Benua Maritim Indonesia (BMI) di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Salah satu daerah di Indonesia yang sangat identik dengan budaya maritim adalah Kabupaten Bulukumba di Sulawesi Selatan. Untuk produksi perikanan tangkap, Bulukumba menyumbang lebih dari 50 ribu ton hasil setiap tahunnya. Bulukumba juga memiliki ragam destinasi wisata alam bahari dan para pengrajin perahu Phinisi sehingga Bulukumba juga dikenal dengan julukan Butta Panrita Lopi.

Selain itu, Kabupaten Bulukumba terbukti memiliki nilai,baik dari aspek sosial, budaya, ekonomi, maupun nilai diplomasi. hal tersebut yang memutuskan Wantannas RI melakukan Kajida ke daerah tersebut sebagaimana disampaikan Deputi Bid. Sisnas yang menjadi Ketua Tim Kajida Mayjen TNI Moh. Hatta Usmar Rukka.
“Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan ini di Bulukumba, Kabupaten yang mengemban lambang warisan dunia yaitu kapal pinisi,” ucapnya.

Moh. Hatta Usmar Rukka yang juga salah satu Putra Sulawesi Selatan menambahkan, dirinya optimis kegiatan yang dilaksanakan hari ini, tidak hanya dapat menghasilkan ide-ide yang orisinil, namun juga bisa lebih mengangkat peran Sulawesi Selatan dalam mendukung kemajuan Bangsa dan Negara, khususnya melalui visi poros maritim dunia.

Sementara itu, Bupati Bulukumba Andi Utta sapaan akrab HA.Muchtar Ali Yusuf memaparkan potensi industri perahu rakyat yang dimiliki oleh masyarakat Bulukumba secara turun temurun, yang merupakan modal besar bagi Kabupaten Bulukumba dalam mengembangkan industri perahu yang ada sekarang ini.

Tempat pembuatan perahu yang ada di Kabupaten Bulukumba, kata Bupati, bukan hanya menjadi Kawasan pembuatan perahu, namun lebih dari itu kawasan ini menjadi salah satu tujuan obyek wisata bahari di Kabupaten Bulukumba. Dari 10 kecamatan di Kabupaten Bulukumba, 7 diantaranya memiliki garis pantai, ini membutikan bahwa Kabupaten Bulukumba sejak dulu menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki daya dukung dalam memperkokoh perwujudan poros Maritim Dunia dan menjadi salah satu pusat kebudayaan bahari di Nusantara.

secara turun temurun, kebudayaan bahari sejak dulu telah dimiliki oleh masyarakat Bulukumba, namun tantangan yang harus dihadapi saat ini adalah bagaimana kebudayaan bahari yang ditandai dengan kecerdasan lokal masyarakat dalam pembuatan  perahu dapat dilestarikan sepanjang masa, apalagi perahu Pinisi saat ini telah ditetapkan menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia Takbenda oleh UNESCO.

Dari kunjungan daerah tersebut, diharapkan dapat dperoleh informasi, ide dan masukan-masukan serta pemikiran guna merancang penyelesaian permasalahan yang terkait dengan kondisi di Kabupaten Bulukumba pada khususnya, yang selanjutnya bisa dirumuskan suatu substansi kebijakan penting yang dapat dijadikan rekomendasi kepada pemerintah,

Untuk mencapai tujuan Kajida yang menitikberatkan pada perolehan informasi dan data terkait sumber daya kelautan dan budaya maritim, maka Tim mengunjungi lokasi khusus seperti Kantor Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan galangan pembuatan Kapal Pinisi Tana Lemo Bonto Bahari Bulukumba. Bersama Pemkab Bulukumba, Wantannas juga menggelar Focus Group Discussion yang bertujuan untuk memperkuat pencarian data dan fakta. Adapun tema yang diusung adalah Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Keberadaan Pinisi Sebagai Warisan Dunia dari UNESCO Guna Memperkokoh Perwujudan Poros Maritim Dunia.

Dijadwalkan Kajida dilaksanakanan mulai Selasa (21/9/2021) hingga Jumat (24/9/2021). Pejabat Kedeputian Sisnas Wantannas RI yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut yaitu Deputi Sistem Nasional Mayjen TNI Moh. Hatta Usmar Rukka selaku Penanggung Jawab Tim, Bandep Urs. Lingal Brigjen TNI Ganef Suwondo S.IP selaku Ketua Tim, serta anggota tim terdiri dari Brigjen TNI M. Affandi S.IP, Brigjen TNI Marjani S.IP, Kombes Pol Yulias S.IK, Kolonel Laut (KH) Tantawi Jauhari S.E, Dra. Sri Rahayu Purwaningtyastuti.

Ismail

TERKAIT